MAKALAH KONSELING
KEHAMILAN LEWAT WAKTU
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kepada Allah SWT. Yang telah melimpahkan Rahmat serta karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah konseling dengan judul “Kehamilan Lewat Waktu (Post Date Pragnancy)” dengan lancar.
Sehubungan dengan itu pula, kami menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang ikut membantu dan menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan belum sempurna.
Dengan demikian, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi mencapai kesempurnaan penyusunan makalah ini. Kami juga berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan para pembaca pada umumnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
.
Pare, 24 Mei 2010
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 1
BAB II KEHAMILAN LEWAT BULAN 2
A. Pengertian 2
B. Penyebab 2
C. Diagnosis 3
D. Penatalaksanaan 5
E. Pencegahan 6
F. Mengapa Lewat Waktu 7
G. Resiko Lewat Waktu 7
H. Merawat Bayi Lahir Lewat Waktu 8
DAFTAR PUSTAKA 9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan lewat bulan ialah kehamilan yang berlangsung yang berlangsung lebih dari perkiraan hari taksiran persalinan yang dihitung dari hari pertama haid terakhir (HPHT), dimana usia kehamilannya telah melebihi 42 minggu.
Diduga penyebabnya adalah siklus haid yang tidak diketahui pasti, kelainan pada janin (anenefal, kelenjar adrenal janin yang fungsinya kurang baik, kelainan pertumbuhan tulang janin/osteogenesis imperfecta; atau kekurangan enzim sulfatase plasenta).
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Kehamilan lewat bulan?
2. Apa Penyebabnya?
3. Bagaimana Diagnosis, Penatalaksanaan, dan Pencegahannya?
4. Mengapa Lewat Waktu?
5. Bagaimana Resiko Lewat Waktu?
6. Bagaimana Merawat Bayi Lahir Lewat Waktu?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui maksud dari Kehamilan lewat bulan.
2. Untuk mengetahui Penyebabnya.
3. Untuk mengetahui diagnosis, penatalaksanaan, dan pencegahannya.
4. Untuk mengetahui mengapa lewat waktu.
5. Untuk mengetahui resiko lewat waktu.
6. Untuk mengetahui cara merawat bayi lahir lewat waktu.
BAB II
KEHAMILAN LEWAT BULAN
A. Pengertian
Kehamilan lewat bulan (Serotinus) ialah kehamilan yang berlangsung yang berlangsung lebih dari perkiraan hari taksiran persalinan yang dihitung dari hari pertama haid terakhir (HPHT), dimana usia kehamilannya telah melebihi 42 minggu (>294hari).
B. Penyebab
Penyebab pasti kehamilan lewat waktu sampai saat ini belum kita ketahui. Diduga penyebabnya adalah siklus haid yang tidak diketahui pasti, kelainan pada janin (anenefal, kelenjar adrenal janin yang fungsinya kurang baik, kelainan pertumbuhan tulang janin/osteogenesis imperfecta; atau kekurangan enzim sulfatase plasenta).
Beberapa faktor penyebab kehamilan lewat waktu adalah sebagai berikut:
• Kesalahan dalam penanggalan, merupakan penyebab yang paling sering.
• Tidak diketahui.
• Primigravida dan riwayat kehamilan lewat bulan.
• Defisiensi sulfatase plasenta atau anensefalus, merupakan penyebab yang jarang terjadi.
• Jenis kelamin janin laki-laki juga merupakan predisposisi.
• Faktor genetik juga dapat memainkan peran.
• Gangguan siklus haid. Gangguan ini bisa berupa gangguan dalam siklus haid sendiri, terjadinya konsepsi (pembuahan) pada masa menyusui atau saat mengkonsumsi pil KB, dan terlambatnya pengeluaran sel telur dari ovarium.
• Kurangnya air ketuban (oligohydroamnion)
• Terjadi aspirasi meconium
• Kerentanan akan stress
• Faktor obstetric Yaitu berupa kehamilan lewat waktu pada kehamilan sebelumnya, pemeriksaan kehamilan yang terlambat atau kurang cukup, pendarahan pada trimester pertama, cacat janin bawaan, pengaruh jenis kelamin janin (umumnya janin laki-laki lebih sering daripada janin perempuan).
• Usia dan ras. Banyak dilaporkan bahwa ras kulit putih lebih sering mengalami kehamilan lewat waktu dibandingkan dengan ras kulit hitam.
Jumlah kehamilan atau persalinan sebelumnya dan usia juga ikut
mempengaruhi terjadinya kehamilan lewat waktu. Bahkan, ras juga merupakan faktor yang berpengaruh terhadap kehamilan lewat waktu. Data menunjukkan, ras kulit putih lebih sering mengalami kehamilan lewat waktu ketimbang yang berkulit hitam.
Di samping itu faktor obstetrik pun ikut berpengaruh. Umpamanya,
pemeriksaan kehamilan yang terlambat atau tidak adekuat (cukup), kehamilan
sebelumnya yang lewat waktu, perdarahan pada trisemester pertama kehamilan, jenis kelamin janin (janin laki-laki lebih sering menyebabkan kehamilan lewat waktu ketimbang janin perempuan), dan cacat bawaan janin.
C. Diagnosis
Diagnosis kehamilan lewat waktu biasanya dari perhitungan rumus
Naegele setelah mempertimbangkan siklus haid dan keadaan klinis. Bila ada
keraguan, maka pengukuran tinggi fundus uterus serial dengan sentimeter akan memberikan informasi mengenai usia gestasi lebih tepat. Keadaan klinis yang mungkin ditemukan ialah air ketuban yang berkurang dan gerakan janin yang jarang.
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam mendiagnosis kehamilan lewat waktu, antara lain:
1. HPHT jelas.
2. Dirasakan gerakan janin pada umur kehamilan 16-18 minggu.
3. Terdengar denyut jantung janin (normal 10-12 minggu dengan Doppler, dan 19-20 minggu dengan fetoskop).
4. Umur kehamilan yang sudah ditetapkan dengan USG pada umur kehamilan kurang dari atau sama dengan 20 minggu.
5. Tes kehamilan (urin) sudah positif dalam 6 minggu pertama telat haid.
Bila telah dilakukan pemeriksaan USG serial terutama sejak trimester
pertama, maka hampir dapat dipastikan usia kehamilan. Sebaliknya pemeriksaan yang sesaat setelah trimester III sukar untuk memastikan usia kehamilan.
Diagnosis juga dapat dilakukan dengan penilaian biometrik janin pada
trimester I kehamilan dengan USG. Penyimpangan pada tes biometrik ini hanya lebih atau kurang satu minggu. Pemeriksaan sitologi vagina (indeks kariopiknotik >20%) mempunyai sensitifitas 75% dan tes tanpa tekanan dengan KTG mempunyai spesifisitas 100% dalam menentukan adanya disfungsi janin plasenta atau postterm. Kematangan serviks tidak bisa dipakai untuk menentukan usia kehamilan.
Tanda kehamilan lewat waktu yang dijumpai pada bayi dibagi atas tiga
stadium:
1. Stadium I. Kulit menunjukkan kehilangan verniks kaseosa dan maserasi berupa kulit kering, rapuh, dan mudah mengelupas.
2. Stadium II. Gejala stadium I disertai pewarnaan mekonium (kehijauan) pada kulit.
3. Stadium III. Terdapat pewarnaan kekuningan pada kuku, kulit, dan tali pusat.
Yang paling penting dalam menangani kehamilan lewat waktu ialah
menentukan keadaan janin, karena setiap keterlambatan akan menimbulkan resiko kegawatan. Penentuan keadaan janin dapat dilakukan:
1. Tes tanpa tekanan (non stress test). Bila memperoleh hasil non reaktif maka dilanjutkan dengan tes tekanan oksitosin. Bila diperoleh hasil reaktif maka nilai spesifisitas 98,8% menunjukkan kemungkinan besar janin baik. Bila ditemukan hasil tes tekanan yang positif, meskipun sensitifitas relatif rendah tetapi telah dibuktikan berhubungan dengan keadaan postmatur.
2. Gerakan janin. Gerakan janin dapat ditentukan secara subjektif (normal rata-rata 7 kali/ 20 menit) atau secara objektif dengan tokografi (normal rata-rata 10 kali/ 20 menit), dapat juga ditentukan dengan USG. Penilaian banyaknya air ketuban secara kualitatif dengan USG (normal >1 cm/ bidang) memberikan gambaran banyaknya air ketuban, bila ternyata oligohidramnion maka kemungkinan telah terjadi kehamilan lewat waktu.
3. Amnioskopi. Bila ditemukan air ketuban yang banyak dan jernih mungkin keadaan janin masih baik. Sebaliknya air ketuban sedikit dan mengandung mekonium akan mengalami resiko 33% asfiksia.
D. Penatalaksanaan
Prinsip dari tata laksana kehamilan lewat waktu ialah merencanakan
pengakhiran kehamilan. Cara pengakhiran kehamilan tergantung dari hasil
pemeriksaan kesejahteraan janin dan penilaian skor pelvik (pelvic score=PS).
Ada beberapa cara untuk pengakhiran kehamilan, antara lain:
1. Induksi partus dengan pemasangan balon kateter Foley.
2. Induksi dengan oksitosin.
3. Bedah seksio sesaria.
Dalam mengakhiri kehamilan dengan induksi oksitosin, pasien harus
memenuhi beberapa syarat, antara lain kehamilan aterm, ada kemunduran his, ukuran panggul normal, tidak ada disproporsi sefalopelvik, janin presentasi kepala, serviks sudah matang (porsio teraba lunak, mulai mendatar, dan mulai membuka). Selain itu, pengukuran pelvik juga harus dilakukan sebelumnya.
Induksi persalinan dilakukan dengan oksitosin 5 IU dalam infus Dextrose 5%. Sebelum dilakukan induksi, pasien dinilai terlebih dahulu
kesejahteraan janinnya dengan alat KTG, serta diukur skor pelvisnya. Jika
keadaan janin baik dan skor pelvis >5, maka induksi persalinan dapat dilakukan. Tetesan infus dimulai dengan 8 tetes/menit, lalu dinaikkan tiap 30 menit sebanyak 4 tetes/menit hingga timbul his yang adekuat. Selama pemberian infus, kesejahteraan janin tetap diperhatikan karena dikhawatirkan dapat timbul gawat janin. Setelah timbul his adekuat, tetesan infus dipertahankan hingga persalinan.
Namun, jika infus pertama habis dan his adekuat belum muncul, dapat diberikan infus drip oksitosin 5 IU ulangan. Jika his adekuat yang diharapkan tidak muncul, dapat dipertimbangkan terminasi dengan seksio sesaria.
E. Pencegahan
Pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan kehamilan
yang teratur, minimal 4 kali selama kehamilan, 1 kali pada trimester pertama
(sebelum 12 minggu), 1 kali pada trimester ke dua (antara 13 minggu sampai 28 minggu) dan 2 kali trimester ketiga (di atas 28 minggu). Bila keadaan
memungkinkan, pemeriksaan kehamilan dilakukan 1 bulan sekali sampai usia 7 bulan, 2 minggu sekali pada kehamilan 7 – 8 bulan dan seminggu sekali pada bulan terakhir. Hal ini akan menjamin ibu dan dokter mengetahui dengan benar usia kehamilan, dan mencegah terjadinya kehamilan serotinus yang berbahaya.
Perhitungan dengan satuan minggu seperti yang digunakan para dokter
kandungan merupakan perhitungan yang lebih tepat.. Untuk itu perlu diketahui dengan tepat tanggal hari pertama haid terakhir seorang (calon) ibu itu. Perhitungannya, jumlah hari sejak hari pertama haid terakhir hingga saat itu dibagi 7 (jumlah hari dalam seminggu). Misalnya, hari pertama haid terakhir Bu A jatuh pada 2 Januari 1999. Saat ini tanggal 4 Maret 1999.
Jumlah hari sejak hari pertama haid terakhir adalah 61. Setelah angka itu dibagi 7 diperoleh angka 8,7. Jadi, usia kehamilannya saat ini 9 minggu
Bagi seorang Ibu melahirkan sang buah hati sangat ditunggu-tunggu. Tapi bagaimana bila bayi yang hendak dilahirkan justru telat dari tanggal yang sudah diperkirakan dokter? Apa yang akan terjadi pada sang Ibu ataupun janinnya?
Memang, tidak semua kehamilan lengkap berusia 9 bulan sepuluh hari. Tidak semua perempuan hamil berhasil melahirkan pada tanggal perkiraan melahirkan. Ada kalanya lebih cepat, bahkan ada yang lebih lambat. Maka, menghitung kehamilan mesti secermat mungkin.
Karena jumlah hari dalam satu bulan selama satu tahun tidaklah sama, maka kalangan medis tidak pernah menghitung usia kehamilan berdasarkan hitungan bulan. Lebih banyak digunakan hitungan berdasarkan minggu. Usia kehamilan dianggap normal jika persalinan terjadi dalam usia kehamilan 38-42 minggu. Melebihi batasan usia tersebut dianggap kehamilan lewat waktu.
Kehamilan bisa lewat waktu karena beberapa hal, bisa salah memperkirakan usia kehamilan. Ini dapat disebabkan karena siklus haid yang tidak teratur, lupa hari pertama dari haid yang terakhir karena tidak pernah dicatat. Mempergunakan kontrasepsi hormonal baik suntik KB atau pun Pil KB juga bisa membuat lupa hari pertama dari haid yang terakhir.
F. Mengapa Lewat Waktu
Kehamilan lewat waktu bisa terjadi juga karena terdapat kelainan pada janin. Ini mengakibatkan tidak adanya kontraksi dari janin untuk memulai proses persalinan. Kelainan tersebut di antaranya: anensepalus, hipoplasia kelenjar supra renal janin dan janin tidak memiliki kelenjar hipofisa. Kelainan pada plasenta dan kelainan letak kehamilan juga bisa menjadi penyebab lewat waktu.
Agar tidak terjadi salah penghitungan, maka penghitungan kehamilan perlu dilakukan secermat mungkin. Jika siklus haid teratur 28 plus minus 5 hari, maka dapat dilakukan penambahan 7 hari pada tanggal dari pertama haid yang terakhir, mengurangi bulan yang mendapat haid dengan 3 dan jika perlu menambahkan tahun dengan 1.
Namun yang paling tepat dengan melakukan penilaian biometrik janin pada trimester I kehamilan dengan USG
G. Resiko Lewat Waktu
Tumbuh dan berkembangnya janin di dalam rahim tergantung pada dua fungsi penting plasenta. Fungsi tersebut adalah pernapasan dan gizi. Jika kehamilan telah lewat waktu, plasenta akan mengalami proses penuaan sehingga fungsinya akan menurun atau berkurang.
Menurunnya fungsi plasenta ini akan berakibat pada pertumbuhan dan perkembangan bayi. Bayi mulai kekurangan asupan gizi dan pasokan oksigen dari ibunya. Bayi juga disebut dismatur atau pasca matur.
Karena lewat waktu, cairan ketuban bisa berubah menjadi sangat kental dan hijau. Sehingga cairan dapat terhisap masuk ke dalam paru-paru bayi, maka harus dihisap keluar dari saluran nafas bayi. Janin juga dapat lahir dengar berat badan yang berlebihan.
Ketika lahir, bayi akan memiliki kulit yang kering, pecah-pecah, mengelupas, keriput, serta kuku jari yang panjang dan rambut yang lebat. Verniks yang membungkus tubuhnya pun sedikit. Si bayi akan tampak seperti kekurangan gizi karena berkurangnya jumlah lemak di bawah kulit. Karena bayi lewat waktu menghadapi bahaya kehilangan dukungan gizi dari plasenta, maka penting mengetahui perkiraan tanggal lahir yang sebenarnya. Selain itu pemeriksaan kehamilan harus dilakukan secara rutin.
H. Merawat Bayi Lahir Lewat Waktu
Jaga agar cairan ketuban yang kental tidak terhisap oleh bayi. Jika sudah terhisap, maka cairan ketuban harus dihisap keluar dari saluran nafas bayi. Jaga lingkungan bayi agar tetap hangat.
Berikan minuman yang cukup. Dengan ASI dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi bayi. Pada kulitnya yang keriput, rajinlah untuk mengusapnya dengan cream bayi. Berilah sarung tangan agar kuku-kukunya yang panjang tidak menggaruk dan melukai bagian tubuhnya yang lain, terutama muka. Potonglah kukunya jika anda sudah yakin benar jari-jarinya telah kuat.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.Tabloid_Ibu_Anak/xxii/03/2010/Kehamilan_Lewat_Waktu.xhtm (didownload tgl 23 - 05 – 2010 jam 15.10WIB)
BY : http://www.arvienfarrel.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar