Rabu, 02 Juni 2010

MAKALAH KONSELING ANEMIA

MAKALAH
KOMUNIKASI DAN KONSELING KEBIDANAN
ANEMIA
KATA PENGANTAR


Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kepada Allah SWT. Yang telah melimpahkan Rahmat serta karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah komunikasi terapeutik tentang Anemia dengan lancar.
Shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada nabi Muhammad SAW. Yang telah membantu kita menuju jalan yang benar.
Sehubungan dengan itu, kami menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang ikut membantu dan menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan belum sempurna.
Dengan demikian, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi mencapai kesempurnaan penyusunan makalah ini. Kami juga berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan para pembaca pada umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb
.

Pare, 18 Mei 2010









DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 1
BAB II KOMUNIKASI TERAPEUTIK 2
A. Pengertian Komunikasi Terapeutik 2
B. Tahap Interaksi dengan Klien 2
BAB III DIALOG KOMUNIKASI TERAPEUTIK 3
BAB IV ANEMIA 7
A. Pengertian Anemia 7
B. Penyebab kadar zat besi darah rendah antara lain: 7
C. Gejala-gejala Anemia 8
D. Cara Mencegah Anemia 9
E. Daftar makanan yang kaya akan zat besi 9
F. Pengobatan Anemia 9
G. Meningkatkan zat besi melalui diet 10
H. Pil zat besi dan masalah yang ditimbulkannya 10
I. Tips mengurangi ketidaknyamanan karena timbulnya gangguan yang disebabkan oleh konsumsi pil zat besi 10
DAFTAR PUSTAKA 12






BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar Hb dan/atau hitung eritrosit lebih rendah dari harga normal. Dikatakn sebagai anemia bila Hb < 14g/dl dan Ht < 14% pada pria atau Hb <12g/dl dan Ht <37% pada wanita.
Anemia menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam sel darah merah, sehingga darah tidak dapat mengangkut oksigen dalam jumlah sesuai yang diperlukan tubuh.
Kebutuhan Fe dalam makanan sekitar 20 mg sehari, dari jumlah ini hanya kira-kira 2 mg yang diserap. Jumlah total Fe dalam tubh berkisar 2-4 g, kira-kira 50 mg/kg BB pada pria dan 35 mg/kg BB pada wanita. Umumnya akan terjadi anemia dimorfik, karena selain kekurangan Fe juaga terdapat kekurangan asam folat
B. Rumusan Masalah
1. Apakah Anemi Itu?
2. Bagaimana Gejala Anemi?
3. Bagaimana Cara Mencegah Anemia?
4. Bagaimana cara Pengobatan Anemia?
5. Bagaimana Tips mengurangi ketidaknyamanan karena timbulnya gangguan yang disebabkan oleh konsumsi pil zat besi?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Apakah Anemi Itu.
2. Untuk mengetahui Gejala Anemi.
3. Untuk mengetahui Cara Mencegah Anemia.
4. Untuk mengetahui cara Pengobatan Anemia.
5. Untuk mengetahui cara mengurangi ketidaknyamanan karena timbulnya gangguan yang disebabkan oleh konsumsi pil zat besi.
BAB II
KOMUNIKASI TERAPEUTIK

A. Pengertian Komunikasi Terapeutik
Komunikasi Terapeutik didefinisikan sebagai komunikasi yang direncanakan secara sadar, bertujuan dan kegiatan dipusatkan untuk kesembuhan pasien

B. Tahap Interaksi dengan Klien
1. Prainteraksi
Yaitu masa persiapan sebelum berhubungan dan berkomunikasi dengan klien. Meliputi Evaluasi diri, penetapan tahapan hubungan interaksi dan rencana interaksi
2. Perkenalan
Kegiatan yang pertama kali yang dilakukan pertama kali saat bertemu dengan klien, meliputi Salam, memperkenalkan diri, menanyakan nama klien, menyepakati pertemuan (kontrak), melengkapi kontrak, mengakhiri perkenalan
3. Orientasi
Dilaksanakan pada awal pertemuan kedua dan seterusnya. Bertujuan untuk memvalidasi keakuratan data, rencana yang telah dibuat dan mengevaluasi hasil tindakan. Orientasi ini meliputi salam, validasi keadaan klien, dan mengingatkan kontrak
4. Fase Kerja
Yaitu pelaksanaan rencana tindakan kebidanan yang dilaksanakan dengan tujuan yangakan dicapai
5. Fase Terminasi
Merupakan akhir setiap pertemuan Bidan/perawat dengan klien. Meliputi terminasi sementara dan terminasi akhir


BAB III
DIALOG KOMUNIKASI TERAPEUTIK
TENTANG PENYAKIT ANEMIA
DI SEBUAH RUMAH SAKIT

Pada suatu hari di sebuah ruangan di rumah sakit, seorang bidan datang menemui pasiennya untuk membuat kontrak pertemuan.
Bidan : Selamat pagi Ibu
Klien : Selamat pagi
Bidan : Ibu, sya bidan Anna. Saya disini kakan merawat ibu. Saya disii dari mulai pukul 07.00 sampai pukul 14.00. kalu boleh tau ini dengan ibu siapa?
Klien : Oh ya Bu. Nama saya ibu Susi
Bidan : Baik Ibu Susi saya akan memeriksa ibu kira – kira nanti jam 10.00. Bagaimana Ibu, apakah ibu bersedia untuk saya periksa?
Klien : Oh iya Bu. Saya bersedia
Bidan : kalau begitu saya permisi dulu ibu. Nanti saya akan kembali jam 10.00
Klien : ya Bu
Bidan keluar dari ruangan dan mempersiapkan alat yang akan digunakan untuk memeriksa klien. Bidan tersebut juga mempersiapkan diri apabila sewaktu-waktu klien bwertanya tentang penyakit yang diderita oleh klien
Ketika jam menunjukkan pukul 09.55 bidan berangkat ke ruang klien (Bu Susi)
Bidan : Selamat pagi Bu Susi, bagaimana kabar ibu?
Klien : Selamat pagi Bu, alhamdulillah sudah mendingan Bu daripada pagi tadi. Kepala saya sudah tidak pusing seperti tadi.badan saya juga tersa lebih enteng Bu
Bidan : Alhamdulillah Bu kalau begitu.
Ibu Susi, saya akan melakukan pemeriksaan kepada Ibu, mulai dari mengukur tekanan darah ibu untuk mengetahui berapakah tekanan darah ibu saat ini. Selain itu saya juga akan mengukur suhu, nadi serta pernafasan ibu. Hal ini dilakukan untuk mengetahu bagaimana perkembangan kesehatan Ibu. Apakah ibu tidak keberatan?
Klien : Tidak Bu
Bidan : Ibu thermometer ini akan saya letakkan di ketiak kiri ibu. Tolong Ibu tangannya di angkat ya begitu Bu, lalu mohon tangannya ditekuk di atas dada. Ibu tolong tanagnnya jangan digerakkan dulu sebelum saya ambil termometernya ya Ibu
Klien : Baik Bu
Bidan : Ibu tolong baju lengan kanannya dilipat keatas ya Bu. Saya akan mengukur tekanan darah ibu
Klien : Oh iya Bu
Bidan : (memasang manshet dan mengenakan stetoskop) Ibu sebelumnya tekanan darah Ibu berapa?
Klien : Tadi pagi 100/70 Bu. Memangnya sekarang berapa Bu?
Bidan : Sekarang tekanan darah Ibu 100/70.
Bidan melepas manshet. Kemudian tangan Bidan pindah ke pergelangan tangan kanan klien sambil melihat jam, kemudian menghitung respirasi. Setelah selesai menghitung respirasi, bidan mengambil thermometer yang diletakkan di ketiak ibu dan membacanya. Kemudian alat-alat tersebut dirapikan
Klien : Bu kalau boleh saya tahu kenapa ya Bu, Saya tu terkadang ko’ merasa lelah, lemas, kurang tenaga gitu Bu dan kepala saya terasa melayang. Terus apabila setelah duduk langsung berdiri, kepala saya rasanya berkunang-kunang
Bidan : Ibu Susi, kemungkinan anda mengidap anemia
Klien : Penyakit apa itu Bu?
Bidan : Anemia adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah normal.
Sel darah merah mengandung hemoglobin yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari paru-paru, dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh.
Anemia menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam sel darah merah, sehingga darah tidak dapat mengangkut oksigen dalam jumlah sesuai yang diperlukan tubuh.
Selain yang ibu rasakan, masih ada gejala lainnya seperti ,pucat atau kepucatan, merasa sering lelah, nafas pendek yang itdak wajar selama olah raga, detak jantung cepat, daerah akral (tangan dan kaki) dingin, sakit kepala
Klien : Penyebabnya apa ya Bu?
Bidan : Penyebabnya bermacam-macam Bu, diantaranya Kecelakaan, Persalinan, Pecah pembuluh darah, Wasir (hemoroid), dan Perdarahan menstruasi yang sangat banyak juga bias menyebabkan anemia
Klien : Terus Bu, cara pencegahannya bagaimana Bu?
Bidan : Ibu bisa makan makanan yang bergizi, seperti nasi, sayur, dan lauk. Buah juga sangat penting ibu. Terutama makanan yang banyak mengandung zat besi seperti hati dan daging, ikan laut, buah-buahan yang dikeringkan seperti buah aprikot, buah prem dan kismis.kacang-kacangan, buncis (lima buncis), sayuran hijau seperti bayam dan brokoli,semua jenis padi-padian, roti atau sereal yang mengandung zat besi
Klien : O….. begitu ya Bu
Bidan : Ya Bu. Mungkin ada yang ingin Ibu tanyakan lagi?
Klien : Tidak Bu terima kasih. Informasi yang Ibu berikan tadi sudah cukup bagi saya. Saya sekarang menjadi tahu apa itu anemia, apa saja penyebabnya dan bagaimana pencegahannya
Bidan : Baiklah ibu, Nanti saya akan kembali lagi sekitar pukul 13.30 untuk melakukan pemeriksaan kembali terhadap ibu. Bagaimana ibu? Apaka ibu bersedia?
Klien : Ya Bu Saya bersedia
Bidan : Kalau begitu saya permisi dulu ibu, selamat siang
Klien : selamat siang
Bidan keluar meninggalkan ruangan



















BAB IV
ANEMIA

A. Pengertian Anemia
Anemia adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah normal.
Sel darah merah mengandung hemoglobin yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari paru-paru, dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh.
Anemia menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam sel darah merah, sehingga darah tidak dapat mengangkut oksigen dalam jumlah sesuai yang diperlukan tubuh.
Terjadinya anemia adalah pada saat darah tidak mempunyai cukup kandungan hemoglobin dimana hemoglobin merupakan protein di dalam sel-sel darah merah yang membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh anggota tubuh. Dan penyebab yang paling sering dari ketidakcukupan hemoglobin dalam darah adalah karena tubuh tidak mempunyai zat besi yang cukup untuk memproduksi hemoglobin.
Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar Hb dan/atau hitung eritrosit lebih rendah dari harga normal. Dikatakn sebagai anemia bila Hb < 14g/dl dan Ht < 14% pada pria atau Hb <12g/dl dan Ht <37% pada wanita
.
B. Penyebab kadar zat besi darah rendah antara lain:
1. Diet makanan tanpa zat besi.
Ini adalah masalah yang paling sering terjadi pada anak-anak dan remaja wanita. Pada anak-anak yang sering meminum susu dalam jumlah yang banyak dan tidak memakan-makanan yang kaya akan zat besi serta wanita remaja dengan diet makanan yang sembarangan mungkin lebih beresiko untuk menglami defisiensi atau kekurangan zat besi.
2. Masa pertumbuhan
Pada anak dengan usia dibawah tiga tahun sedang mengalami pertumbuhan yang sangat cepat dan tubuh mereka membutuhkan banyak zat besi guna pertumbuhan tersebut. Jika kebutuhan yang berlebih ini tidak dapat dipenuhi tubuh maka dapat terjadi anemia

3. Masa kehamilan
Wanita pada masa kehamilan atau sedang menyusui membutuhkan 2.5 kali lebih banyak zat besi seperti pad alaki-laki. Itulah mengapa pada wanita hamil dilakukan pemeriksaan status anemia dan mengapa mereka perlu mengkonsumsi makanan yang kaya akan zat besi atau mengkonsumsi pil zat besi setiap harinya.
4. Kehilangan darah yang banyak
Ini adalah alasan yang paling sering dari timbulnya anemia defisiensi zat besi pada orang dewasa. Kehilangan darah dapat disebabkan karena perdarahan internal yang biasanya terjadi pada saluran percernaan, ulkus atau luka pada usus, peradangan colon, kanker atau konsumsi obat seperti aspirin dan obat-obatan sejenis dalam waktu lama dapat menjadi penyebab timbulnya perdarahan internal di dalam perut atau saluran pencernaan. Itulah mengapa begitu penting mengetahui penyebab terjadinya kadar zat besi dalam darah yang rendah.
Pada wanita dimana mereka mengalami siklus menstruasi bulanan juga dapat menjadi sebab terjadinya anemia

C. Gejala-gejala Anemia
• Seringkali tanda anemia tanpa sebab apapun
• Pucat atau kepucatan
• Merasa sering lelah
• Nafas pendek yang itdak wajar selama olah raga
• Detak jantung cepat
• Daerah akral (tangan dan kaki) dingin
• Sakit kepala

D. Cara Mencegah Anemia
Beberapa jenis anemia dapat dicegah dan tergantung dari penyebab anemia itu sendiri. Seperti yang disebabkan karena diet yang salah dan sembarangan. Untuk pencegahan anemia dengan sebab kesalahan dalam diet, dapat mengkonsumsi atau diet dengan memastikan makanan yang mengandung zat besi.

E. Daftar makanan yang kaya akan zat besi
• Hati dan daging
• Makanan laut
• Buah-Buahan yang dikeringkan seperti buah aprikot, buah prem dan kismis.
• Kacang-kacangan
• Buncis (lima buncis)
• Sayuran hijau seperti bayam dan brokoli
• Semua jenis padi-padian
• Roti atau sereal yang mengandung zat besi

F. Pengobatan Anemia
Pengobatan anemia zat besi tergantung pada faktor penyebab yang menimbulkannya. Suatu contoh jika anemia yang terjadi adalah karena kehilangan darah yang terlalu banyak maka penyebab dari kehilangan darah tersebut yang perlu diobati. Jika anemia terjadi karena dalam konsumsi makanan tanpa kandungan zat besi maka pengobatannya adalah mengubah diet makanan menjadi kaya akan zat besi.


G. Meningkatkan zat besi melalui diet
Tubuh kita mengabsorbsi atau menyerap dengan sangat baik zat besi pada makanan daging. Makanlah dalam jumlah kecil daging serta dengan makanan sumber zat besi lain seperti sayur-sayuran hijau yang dapat membantu anda untuk memperoleh zat besi dalam jumlah yang banyak. Anda juga dapat mengkonsumsi vitamin c atau memakan makanan yang kaya akan vitamin c seperti buah jeruk dan pada saat yang sama makanlah makanan yang kaya akan zat besi atau pil zat besi yang dapat membantu tubuh anda menyerap zat besi dengan lebih baik dan penyerapan yang maksimal.
Beberapa makanan dapat berfungsi sebaliknya yaitu mencegah penyerapan zat besi dalam tubuh yaitu kopi, teh, kuning telur, susu, serat dan protein kedelai. Jadi cobalah hindari makan-makanan tersebut pada saat anda mengkonsumsi atau memakan makanan yang kaya akan zat besi.

H. Pil zat besi dan masalah yang ditimbulkannya
Pil-pil zat besi dapat menimbulkan gangguan pada perut, konstipasi dan rasa panas pada perut. Segera beritahukan ketidaknyamanan ini pada dokter.

I. Tips mengurangi ketidaknyamanan karena timbulnya gangguan yang disebabkan oleh konsumsi pil zat besi
• Konsumsi pil bersamaan dengan makanan.
• Mulailah secara bertahap, dari satu pil tiap hari selama 3-5 hari kemudian 2 pil tiap harinya sampai anda tidak terganggu dengan jumlah yang harus anda konsumsi berdasarkan rekomendasi dokter.
• Tingkatkan jumlah konsumsi serat dalam diet jika terjadi gangguan konstipasi. Meskipun serat akan menimbulkan gangguan dalam penyerapan zat besi pada tubuh anda, tetapi tubuh anda masih tetap dapat menyerap zat besi.
• Jangan konsumsi pil zat besi pada waktu akan tidur jika dengan mengkonsumsi pil tersebut akan mengganggu perut anda sehingga dapat mengganggu tidur anda.
• Jika memang satu jenis pil zat besi menimbulkan masalah dan gangguan, beritahukan hal tersebut dengan dokter tentang penggunaan pil zat besi jenis lainnya.























DAFTAR PUSTAKA

Arif, dkk, 2001. Kapita Selekta Kedokteran. edisi 3. Jakarta : Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia


By : http://www.arvienfarrel.blogspot.com

Tidak ada komentar: