Rabu, 02 Juni 2010

KOMUNIKASI KONSELING ANC

MAKALAH KOMUNIKASI DAN KONSELING
ANTENATAL CARE
KATA PENGATAR


Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “ Komunikasi Konseling Antenatal Care”, ini dengan baik dan dapat selesai tepat pada waktunya.
Secara garis besar makalah ini berisi tentang sedikitnya informasi mengenai materi Antenatal Care.
Kami berharap Makalah ini dapat memberikan sedikit pengetahuan mengenai materi Antenatal Care. Dan tidak lupa kami sampaikan terima kasi kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan hingga terseleaikannya makalah ini.



Pare, 02 juni 2010


Penyusun












DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
2.1. Pengertian 1
2.2. Rumusan Masalah 1
2.3. Tujuan Masalah 1
BAB II KONSELING 2
2.1. Pengertian Konseling 2
2.2. Tujuan Konseling 2
2.3. Proses Konseling 3
2.4. Faktor-faktor penunjang konseling 3
BAB III A N C 5
3.1. Pengertian 5
3.2. Tujuan dari ANC adalah: 5
3.3. Perencanaan Jadwal Kunjungan 6
3.4. Tujuan Kunjungan Pemeriksaan Pertama Antenatal 6
3.5. Beberapa Gejala dan Tanda-tanda penting saat kehamilan 6
3.6. Perubahan psikologi yang terjadi pada masa kehamilan 8
3.7. Beberapa ketidaknyamanan dalam kehamilan 9
BAB III PENUTUP 13
3.1. Kesimpulan 13
3.2. Saran 13
DAFTAR PUSTAKA 14
FORMAT KONSELING 15
DIALOG 16



BAB I
PENDAHULUAN

2.1. Pengertian
Antenatal Care merupakan perawatan atau asuhan yang diberikan kepada ibu hamil sebelum kelahiran, yang berguna untuk memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu hamil maupun bayinya dengan alan menegakkan hubungan kepercayaan dengan ibu, mendeteksi komplikasin yang dapat mengancam jiwa, mempersiapkan kelahiran dan memberikan pendidikan kesehatan. Asuhan Antenatal penting unuk menjamin proses alamiah kelahiran berjalan normal dan sehat, baik kepada ibu maupun bayi yang akan dilahirkan.

2.2. Rumusan Masalah
1.2.1. Apa maksud dan tujuan konseling?
1.2.2. Apa pengertian dan tujuan ANC?
1.2.3. Perencanaan apa saja yang harus dilakukan saat ANC?
1.2.4. Apa saja tujuan kunjungan pemeriksaan pertama Antenatal Care?
1.2.5. Apa saja gejala dan tanda-tanda penting pada masa kehamilan?
1.2.6. Perubahan psikologi apa saja yang terjadi pada masa kehamilan?
1.2.7. Apa saja ketidaknyamanan yang mungkin terjadi saat kehamilan?

2.3. Tujuan Masalah
1.3.1. Mengetahui maksud dan tujuan konseling.
1.3.2. Mengetahui pengertian dan tujuan ANC.
1.3.3. Mengetahui Perencanaan yang harus dilakukan saat ANC.
1.3.4. Mengetahui tujuan kunjungan pemeriksaan pertama Antenatal Care
1.3.5. Mengetahui gejala dan tanda-tanda penting pada masa kehamilan
1.3.6. Mengetahui Perubahan psikologi yang terjadi pada masa kehamilan
1.3.7. Mengetahui ketidaknyamanan yang mungkin terjadi saat kehamilan


BAB II
KONSELING

2.1. Pengertian Konseling
Konseling merupakan suatu bentuk komunikasi interpersonal khusus yaitu suatu proses pemberian bantuan yang dilakukan orang lain dalam membuat suatu keputusan atau memecahkan suatu masalah melalui pemahaman terhadap klien meliputi fakta-fakta harapan, kebutuhan dan perasaan-perasaan klien.
Konseling adalah suatu hubungan timbal-balik antara konselor (bidan) dengan konseli (klien) yang bersifat profesional baik secara individu atau kelompok, yang dirancang untuk membantu konseli mencapai perubahan yang berarti dalam kehidupan.
Konseling merupakan suatu proses dengan ciri-ciri sebagai berikut :
1. Interaksi antara dua orang / lebih (antara bidan dan klien)
2. Konseli datang mempunyai masalah
3. Konseli datang atas kemauan sendiri atau saran orang lain untuk menyelesaikan masalah
4. Konselor adalah orang yang terlatih (profesional dalam bidangnya)
5. Tujuan konseling adalah menolong dan memberikan bantuan kepada konseli agar ia mengerti dan menerima keadaannya serta dapat menemukan jalan keluar dengan menggunakan potensi yang ada pada dirinya.
6. Proses konseling menitikberatkan kepada masalah yang jelas, nyata dan dalam kesadaran diri.
Konseling merupakan suatu percakapan wawancara. Tetapi suatu wawancara belum tentu sebuah konseling.

2.2. Tujuan Konseling
1. Memfasilitasi perubahan tingkah laku klien
2. Meningkatkan kemampuan klien untuk menciptakan dan memelihara hubungan
3. Mengembangkan keefektifan dan kemampuan klien untuk memecahkan masalah
4. Meningkatkan kemampuan klien untuk mengambil keputusan
5. Memfasilitasi perkembangan potensi klien.

2.3. Proses Konseling
Proses konseling terdiri dari 4 unsur kegiatan :
1. Pembinaan dan pemantapan hubungan baik (Rapport); dilakukan sejak awal pertemuan dengan klien dan dijaga selama pertemuan konseling.
2. Mengumpulkan dan penggalian informasi (identifikasi masalah, kebutuhan, perasaan, kekuatan diri, dsb) dan pemberian informasi (sesuai kebutuhan);
Pengumpulan informasi merupakan tugas utama konselor. Pendalaman masalah yang dihadapi klien, latar belakang, situasi dan kondisi klien, perasaan, dan kebutuhan klien, seta pemahaman klien terhadap masalah yang dipahami oleh konselor, akan berdampak bail terhadap informasi yang dibutuhkan oleh klien.
3. Pengambilan keputusan, pemecahan masalah, dan perencanaan; Sesuai dengan masalah dan kondisi klien, konselor membantu klien memecahkan masalah yang dihadapi atau membuat perencanaan untuk mengatasi.
4. Menindak lanjuti pertemuan; Mengakhiri pertemuan konseling, konselor merangkum jalannya dan hasil pembicaraan selama pertemuan selanjutnya atau merujuk klien.

2.4. Faktor-faktor penunjang konseling
Dalam pelaksanaan konseling, perlu diperhatikan faktor-faktor penunjang yang dapat mendukung keberhasilan suatu pelayanan konseling, yaitu :
1. Ruang konseling
Ruangan khusus (pribadi) yang dapat menimbulkan rasa aman dan nyaman kepada klien sehingga dapat mengemukakan perasaan secara bebas

2. Alat KIE (Komunikasi Informasi Edukasi)
Penggunaan alat bantu sangat menolong untuk menjelaskan masalah, sehingga klien akan mendapat gambaran jelas tentang masalahnya.
3. Suasana konseling
Konselor (bidan) harus bisa menciptakan suasana aman untuk berbicara. Ruang pribadi memang mendukung terciptanya suasana aman dalam konseling.
4. Hubungan Rapport
Adalah istilah yang digunakan bila antara konselor dengan klien tercipta hubungan yang dilandasi saling percaya, konselor percaya bahwa klien mampu.
5. Sikap konselor
Sikap konselor akan sangat berpengaruh terhadap hubungan dengan klien.
6. Penampilan konselor
Seorang konselor harus mampu menempatkan dan menampilkan diri sesuai dengan keadaan yang dihadapinya. Penampilan terutama pakaian adalah hal yang secara langsung tertangkap orang lain. Dalam hal ini seorang konselor sebaiknya menampilkan citra bersih dan netral sehingga dapat diterima oleh masyarakat.













BAB III
A N C

3.1. Pengertian
Antenatal Care merupakan perawatan atau asuhan yang diberikan kepada ibu hamil sebelum kelahiran, yang berguna untuk memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu hamil maupun bayinya dengan alan menegakkan hubungan kepercayaan dengan ibu, mendeteksi komplikasin yang dapat mengancam jiwa, mempersiapkan kelahiran dan memberikan pendidikan kesehatan. Asuhan Antenatal penting unuk menjamin proses alamiah kelahiran berjalan normal dan sehat, baik kepada ibu maupun bayi yang akan dilahirkan.
Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan. (pada beberapa kepustakaan disebut sebagai Prenatal Care).

Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga profesional (dokter spesialis kebidanan, dokter umum, bidan, pembantu bidan dan perawat bidan) untuk ibu selama masa kehamilannya, sesuai dengan standard minimal pelayanan antenatal yang meliputi 5T yaitu timbang berat badan, ukur tinggi badan, ukur tekanan darah, pemberian imunisasi TT, ukur tinggi fundus uteri dan pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama masa kehamilan.

3.2. Tujuan dari ANC adalah:
1. Pengawasan kesehatan Ibu, Deteksi dini penyakit penyerta & komplikasi kehamilan, menetapkan dan merencanakan penatalaksanaan yang optimal terhadap resiko kehamilan (tinggi, meragukan dan rendah)
2. Menyiapkan persalinan à well born baby dan well health mother
3. Mempersiapkan pemeliharaan bayi & laktasi
4. Mengantarkan pulihnya kesehatan ibu optimal
5. Menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu dan perinatal.
6. Menghindari PID (Infertilitas infeksi pascapartus) .

3.3. Perencanaan Jadwal Kunjungan
Jadwal pemeriksaan (usia kehamilan dari hari pertama haid terakhir) : - sampai 28 minggu : 4 minggu sekali - 28 - 36 minggu : 2 minggu sekali - di atas 36 minggu : 1 minggu sekali. Kecuali jika ditemukan kelainan / faktor risiko yang memerlukan penatalaksanaan medik lain, pemeriksaan harus lebih sering dan intensif.
1. Kunjungan I (12-24 pekan)
Anamnesis lengkap, pemeriksaan fisik & obstetri, Pemeriksaan lab., Antopo metri, penilaian resiko kehamilan, motivasi hidup sehat ( gizi, latihan, istirahat, hygiene ) ,KIE
2. Kunjungan II ( 28 – 32 pekan )
Anamnesis, USG, Penilaian resiko kehamilan, Nasehat perawatan payudara & Senam hamil), TT I.
3. Kunjungan III ( 34 pekan)
Anamnesis, pemeriksaan ulang lab. TT II
4. Kunjungan IV, V, VII & VIII ( 36-40 pekan)
Anamnesis , perawatan payudara & persiapan persalinan

3.4. Tujuan Kunjungan Pemeriksaan Pertama Antenatal
1. Menentukan diagnosis ada/tidaknya kehamilan
2. Menentukan usia kehamilan dan perkiraan persalinan
3. Menentukan status kesehatan ibu dan janin
4. Menentukan kehamilan normal atau abnormal, serta ada/ tidaknya faktor risiko kehamilan
5. Menentukan rencana pemeriksaan/penatalaksanaan selanjutnya

3.5. Beberapa Gejala dan Tanda-tanda penting saat kehamilan
A. Gejala Kehamilan Tidak Pasti
1. Amenore (tidak mendapat haid)
2. Nausea (enek) dengan atau tanpa vomitus (muntah).
3. Konstipasi
4. Sering kencing
B. Tanda Kehamilan Tidak Pasti
• Pigmentasi kulit yang dikenal dengan kloasma gravidarum
• Leukore. Secret serviks meningkat karena pengaruh peningkatan hormone progesterone.
• Perubahan pada payudara. Payudara menjadi tegang dan membesar karena pengaruh estrogen dan progesterone yang merangsang duktuli dan alveoli payudara. Daerah areola menjadi lebih hitam karena deposit pigmen yang berlebihan. Terdapat kolostrum bila kehamilan lebih dari 12 pekan.
• Perubahan abdomen.
• Pembesaran abdomen
• Striae Gravidarum
• Pigmentasi pada linea nigra
• Perubahan organ-organ dalam pelvic/pertumbuhan dan perubahan uterus
• Tanda Hegar’s ( melunaknya segmen bawah uterus pada perabaan)
• Ballotement (lentingan janin dl uterus saat palpasi)
• Braxton hick’s (kontraksi selama kehamilan, uterus berkontraksi bila dirangsang)
• Tanda Piscaseck (uterus membesar ke salah satu jurusan)
C. Tanda Pasti Kehamilan
1 Pada palpasi dirasakan bagian janin dan balotemen serta gerak janin
2 Pada auskultasi terdengar bunyi jantun (DJJ). Dengan stetoskop
Laennec DJJ baru terdenngar pada kehamilan 18-20 pekan. Dengan alat Doppler DJJ terdengar pada kehamilan 12 pekan
3 Dengan ultrasonografi (USG) atau scanning dapat dilihat gambaran janin


D. Tes Kehamilan
Tes hCG (hormone Chorionic gonadotropin). Dilakukan dengan mendeteksi hormone hCG dalam urin. Reaksi kehamilan ini tergantung dari seberapa banyak hCG yang beredar. Kadar terendah yang memberi hasil positif yaitu 0,5 hCg per ml urin. Kadar tertingginya yaitu 500 SI hCG

3.6. Perubahan psikologi yang terjadi pada masa kehamilan
TRIMESTER I
1. Timbul kecemasan dan ketakutan terhadap kehamilan , depresi
2. Mencari tanda2 untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya memang hamil
3. Memperhatikan dengan seksama setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya
4. Karena perut masih kecil , kehamilan merupakan rahasia seorang ibu yang mungkin diberitahukannya lepada orang lain / dirahasiakan
Tergantung dari kehamilan tersebut :
o Sesuai rencana / tidak
o Sangat diharapkan / tidak
o Hamil di luar
o Hamil yang tidak di harapkan
TRIMESTER II
1. Ibu sudah menerima kehamilannya
2. Ibu mulai merasakan gerakan janin
o Merasa menjadi ibu
o Antusias terhadap kegiatan yang berfokus pada kehamilan
3. Peningkatan libido seksual
TRIMESTER III
1. Timbul rasa tidak nyaman ( body image ) sehingga timbul rasa malu , sulit tidur , stress meningkat
2. Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan 2 hal yang mengingatkan ibu akan bayinya sehingga timbul rasa khawatir
3. Merasa sedih berpisah dengan bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil
4. Mulai memikirkan / merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan ( kecemasan menghadapi persalinan ).

3.7. Beberapa ketidaknyamanan dalam kehamilan
A. Sakit Kepala
Terjadi pada trimester pertama, kedua, dan ketiga
Tanda-tanda bahaya:
- Bila bertambah berat akan terus berlanjut
- Jika disertai dengan tekanan darah tinggi, dan pneumonia
- Jika ada migraine
- Penglihatan berkunang atau kabur
Cara meringankan / mencegah :
- Biofeedback
- Teknik relaksasi
- Memassase leher dan otot bahu
- Penggunaan kompres panas atau es pada leher
- Istirahat
- Mandi air hangat
B. Keputihan
Terjadi pada trimester pertama, kedua, dan ketiga
Tanda-tanda bahaya:
- Jika sangat banyak atau baunya menyengat atau berwarna kuning / abu-abu (beberapa penyakit kelamin, cervicitis, vaginitis)
- Pengeluaran cairan (selaput ketuban pecah)
- Perdarahan per vagina (abruptio plasentae, placenta previa, lesi pada serviks atau vagina, lendir campur darah (bloody show)
Cara meringankan / mencegah :
- Tingkatkan kebersihan dengan mandi setiap hari
- Memakai pakaian dalam yang terbuat dari katun lebih kuat daya serapnya. Hindari pakaian dalam dan pantyhose yang terbuat dari nylon
Pengobatan :
- Hindari pencucian vagina (douching)
- Gunakan bedak tabur untuk (politer) mengeringkan, tetapi jangan terlalu banyak / berlebihan.
C. Sering buang air kecil
Terjadi pada trimester pertama, dan ketiga
Tanda-tanda bahaya:
- N.B. wanita hamil menghadapi resiko yang lebih besar untuk terjadinya infeksi saluran kemih, (UTI) dan pyelonephritis karena ginjal dan kandung kemih mengalami perubahan
- Dysuria (UTI)
- Oliguria
- Asymptomatic bacteriuria bisa terjadi pada kehamilan
Cara meringankan / mencegah :
- Perbanyak minum pada siang hari
- Jangan kurangi minum di malam hari]
- Bara\\tasi minum bahan diureik seperti kopi, the, cola dengan kafein
- Jelaskan tanda-tanda UTI posisi berbaring miring kekiri dengan kaki ditinggikan pada malam hari untuk meningkatkan diuresis
Pengobatan :
- Tidak memerlukan pengobatan farmakologis
D. Mual/Muntah
Penyebab pasti tidak diketahui, mungkin disebabkan:
- Perubahan hormonal (peningkatan kadar hcG, estrogen/progesterone, gula darah rendah.
- Kelebihan asam gastric/ asam klorida
- Peristaltic lambat (mengakibatkan estrogen dan progesteron meningkat)
- Perubahan dalam metabolisme
- Pembesaran uterus
- Faktor emosional yang labil
- Alergi (sekresi corpus lueum, anigen dari ayah, “keracunan histamin”)
Cara meringankan / mencegah :
- Hindari bau atau faktor penyebab
- Makan porsi kecil tapi sering, bahkan setiap 2 jam
- Makan biscuit kering atau roti bakar setelah bangun pagi
- Makan sesuatu yang manis (permen) atau minuman (jus buah) sebelum tidur malam dan sesudah bangun pagi.
- Duduk tegak setiap kali selesai makan
- Hindari makanan yang berminyak dan berbumbu merangsang
- Makan makanan kering dan minum di antara waktu makan
- Bangun dari tidur secara perlahan dan hindari mengangkat kaki dan kepala agak ditinggikan
- Hirup udara segar, pastikan cukup udara di dalam rumah.
Tanda-tanda bahaya :
- Pertambahan berat badan (BB) yang tidak memadai
- Kehilangan BB yang signifikan
- Malnutrisi
- Hiperemesis gravidarum (mual muntah yang berlebihan selama kehamilan)
- Dihidrasi
- Ketidakseimbangan elektrolit
E. Fatigue (kelelahan) selama trimester I
- Penyebab tidak diketahui. Mungkin berhubungan dengan penurunan laju metabolisme basal pada awal kehamilan
- Efek dari fatigue yaitu meningkatnya intensitas respon psikologis wanita selama waktu ini.
Cara meringankan / mencegah :
- Yakinkan bahwa hal ini normal terjadi pada awal kehamilan
- Dorong ibu untuk sering beristirahat
- Aktivitas sedang dan nutrisi yang baik dapat mengurangi kelelahan
Terapi :
- Tidak perlu memberikan obat-obatan
- Suplemen vitamin dan zat besi dapat membantu untuk kesehatan
Tanda-tanda bahaya :
- Terdapat gejala anemia (lelah, konjungtiva mata pucat, dll)
- Ketidakmampuan untuk melakukan kegiatan / aktivitas sehari-hari
- Tanda dan gejala depresi
- Tanda dan gejala adanya infeksi atau penyakit kronis
F. Pica (ngidam makanan)
- Mungkin berkaitan dengan persepsi individu wanita mengenai apa yang bisa mengurangi mual dan muntah
- Indra pengecap menjadi tumpul sehingga mencari makanan yang lebih merangsang
- Tidak seharusnya menimbulkan kekhawiran asal cukup bergizi dan makanan yang didiamkan bukan makanan yang tidak baik
G. Sakit punggung bagian atas
Terjadi pada trimester pertama kehamilan
- Penyebab : meningkatnya ukuran dan volume payudara yang merupakan salah satu tanda persuasif kehamilan
- Pembesaran mungkin menghasilkan ketegangan otot jika payudara tidak cukup ditopang
- Cara mengurangi : gunakan bra yang pas dan menopang
H. Diarrhea
- Terjadi pada trimester pertama, kedua, dan ketiga
- Mungkin akibat dari peningkatan hormone
- Efeksamping dari infeksi virus
Cara meringankan / mencegah :
- Cairan pengganti rehidrasi - oral
- Hindari makanan berserat tinggi seperti sereal kasar, sayur-sayuran, buah-buahan, laktosa yang mengandung makanan
- Makan sedikit api sering untuk memastikan kecukupan gizi





BAB IV
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Untuk membantu seorang ibu melalui kehamilan dan persalinan yang sehat, bidan harus : 1. Menbantu ibu dan keluarganya untuk mempersiapkan kelahiran dan kedaruratan yang mungkin terjadi. 2. Mendeteksi dan mengobati komplikasi-komplikasi yang timbul selama kehamilan, baik yang bersifat medis, bedah atau obstetri 3. Memelihara peningkatan fisik, mental dan sosial ibu serta bayi dengan memberikan pendidikan, suplemen immunisasi 4. Membantu mempersiapkan ibu untuk menyusuai, melalui masa nifas yang normal, serta menjaga kesehatan anak secara fisik, psikologi dan sosial.

3.2. Saran
Dengan penulisan makalah ini, penulis berharap agar dapat menambah ilmu pengetahuan kepada pembaca. Oleh karena itu, harapan penulis kepada pembaca semua agar sudi kiranya memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun.










DAFTAR PUSTAKA

Kontjoro, T.,2005. Pengembangan Manajemen Kinerja Perawat dan Bidan Sebagai Strategi Dalam Peningkatan Mutu Klinis, Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan Vol.08/No3. Mochtar, Rustam. Sinopsis Obstetri, Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi/Rustam Mochtar; Editor, Defli Lutan, Ed 2 – Jakarta : EGC, 1998.
______________,ANC, http://ns-nining.blogspot.com/2009/03/ante-natal-care.html (didownloag
http://luluvikar.wordpress.com/2008/10/27/antenatal-care/





















FORMAT KONSELING

Pokok Bahasan : Konseling Antenatal Care
Sasaran : Ibu Hamil
Tempat : BPS
Tanggal Pelaksanaan : 2 Juni 2010
Waktu : 09.00 – 09.45 WIB
Tujuan Konseling :`Klien memahami tentang gangguan kehamilan pada trimester awal
Metode : Counseling Effective
Proses Konseling :
Waktu Tahapan Kegiatan
Konselor Konseli
09.00-09.15 WIB Pembinaan dan pemantapan hubungan baik Salam, menanyakan identitas Menjawab salam, menerangkan identitas
09. 15-09.25 WIB Pengumpulan data dan pemberian informasi - Menanyakan maksud kedatangan - Konseli menjelaskan maksud kedatangan
09. 25-09.40 WIB Perencanaan pengambilan keputusan dan pemecahan masalah - Konselor menjelaskan tentang gangguan pada kehamilan
- Konselor menjelaskan tentang penyebab gangguan kehamilan pada TM I
- Konselor bertanya pada konseli
- Membantu konseli untuk mencari jalan keluar
- Konselor mengulang kembali penjelasan tentang kehamilan dan tanda-tandanya pada TM I - Konseli mendengarkan

- Konseli mendengarkan


- Konseli menjawab

- Konseli meminta saran jalan keluar

- Konseli mendengar, merespon dan bertanya apabila ada yang tidak jelas
09. 40-selesai Rencana tindak lanjut Konselor menyimpulkan pada konseli tentang gangguan kehamilan yang mungkin akan terjadi pada konseli
Menjawab salam Mendengar





Salam
DIALOG
KONSELING TENTANG GANGGUAN PADA KEHAMILAN

Di suatu pagi yang cerah, terlihat dari kejauhan sebuah klinik yang kecil, bersih dan tampak nyaman. Klinik ini ternyata milik seorang bidan yang sangat di kenal dengan keramahannya oleh masyarakat setempat. Tiba-tiba tepat pada pukul 09:00 WIB datang seorang perempuan muda datang pada bidan itu.
Px : (mengetuk pintu perlahan) Permisi …. Assalamu’alaikum Wr. Wb.
AB : Wa’alaikum salam Wr. Wb.
Silahkan masuk mbak …. silahkan masuk
Px : Iya terima kasih bu ……
O .. ya bu maaf sebelumnya, apakah ibu bidan di klinik ini?
AB : Oww … bukan mbak, perkenalkan saya Della, saya asisten bidan di klinik ini. Hmm kebetulan bidannya masih ada 1 pasien, jadi mbak bisa menunggu sebentar.
Px : Oww … begitu ya bu, baiklah saya akan menunggu sebentar.
AB : Baik mbak … sambil menunggu bu bidan selesai, mbak bisa menceritakan tentang identitas mbak?
Px : Oww… baiklah bu, perkenalkan nama saya Ana, alamat saya dekat-dekat sini saja bu, Pelem. Saya seorang ibu rumah tangga, umur saya 24 tahun, suami saya kerja di pabrik.
AB : Baiklah …, saya akan mencatatnya dan nanti akan saya serahkan pada bidannya.
(Beberapa menit kemudian pasien keluar dari ruangan bidan)
Px : (Asisten bidan masuk ke ruang bidan)
Bu.. di luar masih ada 1 pasien lagi, mungkin bisa langsung diminta masuk bu?
B : Hmm… bisa mbak. Langsung suruh masuk saja
AB : Baik bu, permisi, saya panggil dulu …
Mbak … silahkan masuk, bu Bidan sudah menunggu di dalam
Px : Terima kasih bu ….
AB : Ya … sama-sama
Px : (mengetuk pintu ruang periksa) Assalaamu’alaikum …
B : Wa’alaikumsalam ….. mari selahkan masuk mbak, silahkan duduk
Px : terima kasih bu ….
B : Wach …. Pasti sudah lama menunggunya ya mbak? Maaf tadi masih memeriksa pasien, jadi agak lama
Px : hmm… tidak apa-apa bu.
B : hmm… baiklah, mungkin mbak juga sudah sedikit agak lelah karena sudah menunggu lama, baik langsung saja mbak. Mungkin lebih dulu perkenalkan, nama saya Yani, saya bidan di sini, saya akan mencoba membantu menyelesaikan masalah yang mbak alami, mbak bisa memanggil saya bu Yani
Px : Iya bu …
B : O ya … sebelumnya apakah saya berbicara dengan mbak Ana yang beralamatkan di desa Pelem?
Px : Ow .. benar sekali bu
B : Hmm.. ada yang bisa ibu bantu mbak Ana?
Px : Begini bu… 2 tahun yang lalu saya menikah, terus sekarang saya sedang hamil 3 bulan, dan ini kehamilan anak pertama saya bu. Saya sangat bersyukur sekali, tapi sebenarnya saya takut terjadi apa-apa dengan kehamilan saya ini. Saya ingin bertanya pada ibu tenang gangguan-gangguan yang mungkin akan saya alami selama awal kehamilan, san mungkin ibu bisa sedikit penjelasan tentang sekilas gangguan-gangguan yang terjadi tersebut pada saya bu?
B : Ow.. mbak Ana ini ternyata baru pertama kali hamil. Kemudian ingin bertanya tentang gangguan-gangguan yang mungkin terjadi pada wanita hamil pada umumnya?
Px : Iya bu Yani…
Saya takut sekali, karena saya belum mempunyai pengalaman tentang ini.
B : Apakah mbak Ana sekarang tinggal bersama Ibu / orang tua mungkin?
Px : tidak bu …saya tinggal dengan suami saya saja
B : Ow… baiklah mbak Ana … ibu akan menjelaskan sekitar tentang gangguan-gangguan pada awal kehamilan. Seperti yang mbak Ana tanyakan lagi. Mungkin mbak Ana bisa menceritakan sedikit gangguan yang sudah mbak Ana alami sampai sat ini?
Px : Iya bu…. Perut saya ini sering mual-mual. Dan rasanya ingin muntah. Kemudian badan saya terasa lelah sekali, terus saya itu makannya selalu minta yang aneh-aneh pada suami saya. Mungkin itu yang sudah saya alami sampai saat ini bu. Apakah itu berbahaya bagi janin saya bu?
B : Begini ya mbak Ana. Setelah mendengar beberapa keluhan mbak Ana di atas, itu merupakan hal yang sudah biasa dialami ibu hamil,jadi mbak Ana tidak perlu khawatir, karena hal itu adalah normal, mungkin akan membuat diri mbak Ana tidak nyaman, dan terganggu namun mbak Ana bisa mengurangi / meringankan menurut gejala masing-masing. Misalnya: mbak Ana mengalami mula muntah, nah gejala mual muntah sendiri terjadi akibat perubahan hormonal yang tidak stabil di tubuh mbak. Kemudian terjadinya perkembangan rahim, faktor emosional yang labil. Nah untuk cara meringankannya mbak Ana bisa makan porsi kecil tapi sering, kemudian bisa dengan makan biscuit kering/ roti bakan sebelum bangun pagi, duduk tegak setiap kali selesai makan, istirahat sesuai dengan kebutuhan. Mungkin kalau badan mbak terasa lelah itu disebabkan penurunan laju metabolisme basal pada awal kehamilan, cara meringankannya mbak bisa dari pola hidupnya. Bisa dari aktivitas dan nutrisinya lebih diperhatikan lagi. Jadi semua itu sangat berpengaruh pada perkembangan janin mbak, dan tidak akan berbahaya apabila apabila mbak dapat mengatur pola hidup mbak dengan baik.
Selain hal diatas, mbak juga akan mengalami yang namanya Nocturia (sering BAK) mbak akan mengalaminya dalam TM I dan III, pada TM I disebabkan oleh bertambah besarnya rahim / kandungan, yang mana kandungan akan menekan kandung kencing, sehingga mbak selalu ingin BAK, sedang pada TM II disebabkan oleh turunnya kepala janin sehingga menekan kandung kemih sehingga menyebabkan sering BAK. Mungkin itu tadi beberapa gangguan pada awal kehamilan mbak, apakah dari penjelasan saya, ada yang kurang dimengerti mbak?
Px : Oww. Ya bu… untuk meringankan sering BAK sendiri bagaimana bu?
B : begini… mbak bisa memperbanyak minum di siang hari, kemudian batasi minum minuman yang mengandung bahan yang merangsang BAK (diuretic alamiah) seperti kopi, the, cola dan yang mengandung kafein. Bagaimana …. Apa masih ada yang belum dimengerti?
Px : Sudah bu… saya sudah sangat jelas atas penjelasan ibu ….
B : Baiklah… untuk memastikan, coba mbak mengulang kembali secara singkat apa saja yang telah saya jelaskan tadi….!
Px : Iya bu … tadi ibu menjelaskan gangguan – gangguan pada kehamilan, seperti mual-muntah, badan terasa lelah, kemudian ada Sering kencing atau BAK pada awal dan akhir kehamilan, begitu ya bu ….
B : Iya … benar sekali mbak …….. baiklah mbak… jika semua penjelasan yang saya sampaikan sudah jelas, saya akan memberikan sebuah buku KIA, buku ini bertujuan untuk mencatat perkembangan kesehatan mbak dan calon bayi di kandungan mbak. Mbak Ana nanti bisa membacanya di rumah, dan harap selalu dibawa setiap mbak periksa.
Px : Owww... begitu ya bu…
Terima kasih … saya akan membacanya dan saya pastikan akan selalu membawanya setiap periksa..
Baiklah bu.. dengan semua penjelasan ibu, hati saya sudah lega…kalau begitu saya mohon permisi pulang bu… terima kasih atas semua penjelasannya …
B : Iya … sama-sama mbak Ana… saya pasti akan selalu membantu mbak, sesuai dengan kewenangan saya. Bila nanti ada hal-hal yang perlu ditanyakan lagi, pintu klinik saya selalu terbuka untuk siapa saja, termasuk mbak ….
Serta jangan lupa memeriksakan kandungan mbak satu bulan lagi atau kapan-pun setiap ada keluhan….
Px : Iya … sekali lagi terima kasih banyak bu…
Saya permisi pulang …. Assalamu’alaikum
B : Ya … silahkan …
Wa’alaikumsalam
(Px keluar dari ruang periksa)
AB : Sudah mbak Ana …?
Px : Sudah bu … permisi …Assalamu’alaikum ….
AB : Ya … mari.. Wa’alaikumsalam …..


SUMBER : http://www.arvienfarrel.blogspot.com

Tidak ada komentar: